-->

Apa itu DDNS (Dynamic Domain Name System)?

Satu artikel lagi saya buat dalam kaitannya dengan settingan DVR supaya bisa di akses via internet. Insya Allah akan saya posting terpisah tulisannya.

Seperti yang saya ketahui DNS adalah sistem penamaan pada internet. Simpelnya DNS ini merupakan buku teleponnya internet. Jadi setiap kali kita mengetikan suatu alamat website seperti cctv-aspect.blogspot.com , maka secara otomatis browser akan mengarahkan ke alamat IP 209.85.175.132. Translasi dari cctv-aspect.blogspot.com ke IP address 209.85.175.132, ataupun sebaliknya disebut dengan resolving address.

Resolving address DNS melibatkan hostname dengan alamat publik IP statik.Maksud alamat publik IP statik adalah IP address dari mesin dengan hostname x tersebut akan selalu tetap tidak berubah-ubah.


Prinsip DDNS sebenarnya sama saja dengan DNS, yaitu memudahkan penamaan dari suatu mesin. Sehingga saat mengakses mesin tersebut tidak menggunakan alamat IP, tetapi menggunakan hostname yang relatif mudah diingat. Perbedaannya adalah alamat IP publik pada mesin DDNS menggunakan alamat IP publik dinamis. Ini artinya  alamat IP publik pada mesin tersebut akan selalu berubah, baik itu dikarenakan mesin mengalami shutdown, restart, atau bahkan berganti sendiri saat sedang online. Contoh koneksi internet yang alamat IP Publik-nya selalu berubah adalah speedy.

Layaknya buku telepon, diperlukan suatu penyimpanan untuk menyimpan data hostname dan alamat IP ini. Tidak sekedar itu, diperlukan juga software untuk melakukan resolving address. Kesemuanya dibundel menjadi satu server yaitu DNS Server, untuk DDNS mungkin DDNS Server.

resolving address DNS


Resolving address pada DNS, kurang lebih seperti gambar di atas dan relatif cukup sederhana. Saat seseorang mengetikan alamat cctv-aspect.blogspot.com, maka DNS server akan mencari alamat IP yang sesuai dan telah didaftarkan pada database DNS. Jika alamat IP bersangkutan ditemukan, server DNS akan mengarahkan ke mesin yang dimaksud, tetapi jika tidak terdapat pada database maka akan ditampilkan pesan error pada browser.

Pada DDNS tidak sesimpel itu, karena alamat IP publik di sisi server yang selalu berubah. Otomatis dengan skenario diatas maka alamat cctv-aspect.blogspot.com sudah diregister dengan satu alamat IP. Masalah akan timbul saat IP publik berubah, karena proses resolving address akan mencari IP publik yang sudah didaftarkan sebelumnya. DNS server akan menganggap mesin dengan alamat cctv-aspect.blogspot.com sedang offline, sehingga pesan error yang akan muncul.

cara kerja ddns


Berdasarkan gambar di atas, saya akan berusaha untuk menjelaskan cara kerja DDNS, cmiiw. Di asumsikan kita telah mendaftar di salah satu penyedia DDNS seperti DynDNS, No-IP, changeip, dll.

  1. Proses 1: Updating. Proses ini diawali dengan update IP Publik saat ada perubahan atau saat updater melakukan update secara berkala. Updater ini bisa ditemukan di DVR, ADSL modem, router, dan kalau perlu bisa diinstall di PC. Proses update ini akan mengirimkan alamat IP Publik baru, hostname (misal. rumahku.dvrdns.org), nama user, dan password.
  2. Proses 2: Sinkronisasi. Server DDNS akan menerima update dari device/software. Berdasarkan nama user dan password yang dikirimkan saat proses pertama, server akan mencari hostname dan IP Publik yang lama. Setelah ditemukan dan cocok server akan memperbaharui alamat IP publik yang lama.
  3. Proses 3: Aksesing/Requesting. Proses ini sebenarnya terpisah dengan proses sebelumnya. Pada proses ini client laptop akan mengakses DVR atau layanan lainnya di alamat rumahku.dvrdns.org.
  4. Proses 4: Resolving address. Proses terakhir adalah proses transalasi dari hostname rumahku.dvrdns.org ke alamat IP Publik. Jika proses 1 selalu berjalan lancar maka resolving akan selalu berhasil, tetapi jika proses 1 ada kendala, maka saat proses resolving server DDNS akan menganggap mesin DVR atau PC sedang off line, atau bahkan bisa saja alamat IP Publik kita sedang digunakan oleh pengguna yang lain.

Pada artikel kali ini saya tidak akan menjelaskan cara mendaftar dan membuat hostname pada salah satu penyedia DDNS, karena membutuhkan satu tulisan terpisah. Berikut catatan dari saya menyoal DDNS:

  1. Gunakan hanya satu updater saja, apakah itu DVR, ADSL Modem/Router, atau install pada PC. Penggunaan lebih dari satu updater akan menyebabkan user kita dikategorikan “abuse” atau penyalah gunaan. Penyebab “abuse” lainnya adalah ketidakstabilan koneksi internet yang menyebabkan updater melakukan update berkali-kali pada rentang waktu yang relatif dekat. Jika sudah dikategorikan “abuse” maka DVR atau device lainnya tidak dapat diakses. Untuk lebih jelasnya baca artikel saya tentang cara mengatasi DVR yang tidak bisa diakses via di postingan yang berjudul “[Solusi]Problem DVR tidak bisa dilihat via Internet”.
  2. Pilih updater yang handal. Updater yang paling bagus adalah software updater, jika tidak memungkinkan gunakan updater router. Terakhir jika tidak ada lagi updater yang bisa digunakan gunakan updater DVR dengan catatan updater DVR tersebut kinerjanya bagus.
  3. Pilih penyedia DDNS yang sesuai dengan updater yang digunakan. Mayoritas ADSL Modem dan DVR sudah support DynDNS, cuma sayangnya sudah tidak gratis lagi. Untuk mengatasinya baca artikel saya yang lain tentang cara “Mengatasi DDNS DynDNS Yang Tidak Gratis Lagi”.

Sekian artikel kali ini.

Semoga bermanfaat…

 

LihatTutupKomentar