-->

Kamera Megapixel, Lensa Harus Megapixel Juga!

Dulu, awal saya mengetest IP Camera Megapixel (1.3 M Pixel, 1280x960) saya pikir lensa yang digunakan tidak akan terlalu ngaruh ke output videonya. Tidak ada tools khusus untuk membedakan hasil output antara lensa standar dengan lensa hi-res, hanya tools “mata” saja. Dan menurut saya memang tidak terlalu signifikan hasilnya (itu menurut observasi mata saya). Ternyata eh ternyata setelah saya coba gugling lagi, ternyata perkiraan saya meleset jauh. Ada 2 alasan praktikal:

  1. “Gargabe in, garbagae out”. Intinya output video akan sesuai dengan inputnya, jadi kalo inputnya standar maka outputnya standar juga. Nah kalo inputnya hi-res maka outputnya akan hi-res juga.
  2. Menurut para pakar ternyata pemilihan lensa merupakan salah satu seni pencitraan, apalagi dalam teknik photografi.

Selain alasan filusuf diatas, ada alasan tekniknya. Pada lensa ada parameter MFT atau Modulation Transfer Function dengan satuan LP/MM atau line pairs per milimeter. MFT ini mendefinisikan banyaknya pasangan jumlah garis hitam putih yang masih dapat dilihat secara fokus per milimeter. Karena pada titik tertentu 2 garis hitam tersebut akan terlihat sebagai 1 garis hitam yang buram, maka pada titik itu lensa sudah mencapai titik maksimalnya. Yang jadi pertanyaan garis seperti apa yang dimaksud? Lihat gambar di bawah. Garis yang dimaksud adalah garis vertikal pendek-pendek yang berbentuk pattern.

pattern for MFT

Sayangnya sampai tulisan ini dibuat, parameter MFT tersebut tidak dicantumkan oleh pabrik pembuat lensa. Hanya ada tulisan “MP Lens”. Para praktisi CCTV banyak mempersoalkan hal ini karena tulisan MP Lens tersebut tidak menjamin  sampai se-Megapixel apakah lensa tersebut? Berbeda dengan kamera digital seperti SLR. Kamera SLR didukung juga oleh lensa MP Lens yang benar-benar megapixel.

Untuk kamera standar MFT sekitar 30 LP/MM dikarenakan terbatas juga oleh resolusi monitor cctv. Sedangkan untuk kamera megapixel minimal adalah 60 LP/MM. Semakin besar semakin bagus.

Berikut info tambahan untuk mengevaluasi kualitas lensa:

  1. Resolving Power atau Resolusi. Artinya berapa banyak jumlah garis horisontal yang dapat dilihat secara jelas. Lensa yang bagus tidak hanya jelas ditengah-tengah lensa tetapi jelas sampai ke ujung/tepian lensa.
  2. Geometry atau Distorsi. Artinya seberapa bulat lingkaran yang tampil di gambar. Lensa yang baik tidak hanya bulat ditengah tetapi juga bulat di setiap ujung gambar. Karena lensa dengan geometry/distorsi yang tidak baik, lingkaran tersebut akan berbentuk oval.
  3. Flatness of field. Artinya lensa yang baik selain fokus di tengah juga akan akan fokus di setiap ujung gambar.

Kesimpulan:

Supaya IP Camera yang digunakan optimal, dalam artian objek yang yang sedang dilihat dapat dilhat detailnya. Gunakan juga lensa hi-res atau lensa megapixel. Tapi maaf untuk kali ini saya belum bisa memberikan cara untuk memilih lensa megapixel yang baik.

Artikel ini saya rangkum dari berbagai sumber.

Semoga bermanfaat…

LihatTutupKomentar